Kamis, 23 Oktober 2014

Pengantar Penulis

KATA PENGANTAR


Assalamualaikum  Wr. Wb.
Puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih dan Penyayang, Maha Pengampun dan Maha Penerima Taubat bagi hamba-hamba-Nya yang mau bertaubat dan mohon ampunan-Nya.
Berkat rahmat dan Hidayah-Nya serta Inayah-Nya pulalah penyusunan  buku Metodologi Studi Islam  ini dapat  diselesaikan dengan baik serta dibaca dan ditela’ah oleh para pemikir, pemerhati, pengembang dan pelaksana pendidikan Islam.
Kajian dalam buku ini difokuskan pada aspek  pengakuan tentang pluralismenya berada pada tataran sosial, yakni bahwa secara sosiologis kita memiliki keimanan dan keyakinan masing-masing. Persoalan kebenaran adalah persoalan dalam wilayah masing-masing agama sehingga diperoleh  pemahaman  yang komprehensif tentang esensi  beragama dan keberagaman dalam masyarakat plural. Pluralisme menuntut suatu pendekatan yang serius terhadap upaya memahami pihak lain dan kerja sama yang membangun kebaikan semua. Semua manusia harus menikmati hak-hak dan kesempatan-kesempatan yang sama, dan seharusnya memenuhi kewajiban-kewajiban yang sama sebagai warga dunia dan warga Negara
Sejak mula kelahiran manusia sudah menghadirkan baku bantah. Bahkan baku bantah itu antara Tuhan Pencipta dengan iblis, karena itu tidak mengherankan  jika kita hasil budidaya manusia sendiri yang dinamakan ilmu pengetahuan menimbulkan baku bantah., tentulah hal ini terjadi antara manusia dengan manusia ( sekurang-kurangnya yang sama-sama menggeluti ilmu pengetahuan Islam terdiri dari dua elemen yaitu aqidah dan syari’ah lalu mendekatinya dengan metode filosofis doktriner, berbeda dengan metodologi yang dipergunakan ulama sebelumnya yang menyatakan  bahwa Islam terdiri dari  aqidah dan muammalah, sedangkan muammalah terbagi menjadi dua  yaitu mammalah yang berhubungan dengan tuhan dan muammalah yang berhubungan dengan manusia mendekatinya dengan metode doktriner saja. Secara teoritis Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya di wahyukan tuhan kepada manusia melalui Muhammad sebagai rasul. Islam pada hakikatnya membawa ajaran yang bukan hanya mengenai satu segi, tetapi mengenai berbagai segi dari kehidupan manusia. Pembelajaran ilmu agama Islam  berusaha mendudukkan Islam sebagai objek studi yang perlu dikaji dan dianalisis secara  analisis kritis-rasional, objektif, historis-empiris dan sosiologis. Mengkaji Islam melalui nalar dan historis empiris terhadap nilai-nilai agama Islam. Objek ilmiah studi Islam diistilahkan dengan “Islam pada tiga tingkatan yaitu Islam sebagai wahyu, Islam sebagai pemahaman atau pemikiran dan Islam sebagai pengamalan dalam masyarakat
Sangat disadari  dan tidak menutup kemungkinan  didalam penyusunan buku Metodologi Studi Islam: Reorientasi Pembaruan Islam  ini masih  terdapat kekurangan-kekurangan maupun kesalahan-kesalahan, untuk itu diharapkan  kritik dan saran  yang konstruktif demi penyempurnaan  dalam penyusunan selanjutnya.
            Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada Tim  dan semua pihak  yang telah membantu atas terbitnya buku Metodologi Studi Islam: Reorientasi Pembaruan Islam ini, dan semoga bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Wassalamualaikum  Wr. Wb.

                                                              Metro, September 2014
                                                              Penulis

1 komentar:

Posting Komentar