|

|

|
|

|

|


|
|

|

|

ISLAM SEBAGAI OBJEK KAJIAN
A. Pengertian Metodologi dan Studi Islam.
|


|
|


|
|

Islam sebagai agama tidak datang ke dalam “ruangan” dan kondisi yang kosong. Islam hadir kepada suatu masyarakat yang sudah sarat dengan keyakinan, tradisi dan praktik-praktik kehidupan. Masyarakat saat itu bukan tanpa ukuran moralitas tertentu, namun sebaliknya inheren di dalam diri mereka tentang standar nilai dan moralitas.
|


|
|

- Integrasi Islam (Agama ) dan Filsafat (Sains)
|


|

|

|
|

|

|


|
|

|
|||
![]() |
|||
|


|

|
|

|

|


|
|


|
A. Hakikat Pendidikan Al-Islam

B. Tujuan antara Pendidikan al-Islam
|
C. Materi Pendidikan Al-Islam
D. Cara Mempelajari Islam
1) Mempelajari Islam dengan Ilmu
2) Beragama Tidak Atas Dasar Mayoritas
3) Agama Bukan Berdasarkan Warisan
|
|||
![]() |
|||
4) Beragama Tidak Atas Dasar Figur
D. Azas Filosofis dalam Pendidikan Islam
|
|||
![]() |
|||
Faham
|
Aliran
|
Kata
faham lebih berkonotasi kepada suatu alur pemikiran yang menganut prinsip
tertentu.
|
Kata
aliran lebih berkonotasi kepada suatu hasil pemikiran yang eksklusif.
|
Tidak
terorganisir, tidak memiliki pemimpin pusat meskipun ia memiliki tokoh
sentral yang menjadi figur faham tersebut
|
Terorganisir
: ada ketua, pengurus dan anggotanya serta mempunyai aturan-aturan tertentu
|
Biasanya
pengikut suatu faham tertentu adalah orang-orang yang kritis, senang
berfikir, terbuka dan menyambut adanya diolog, walaupun tidak selalu demikian.
|
Biasanya
para anggotanya tidak dibiarkan berfikir kritis tetapi bersifat taqlâd,
dogmatis, tidak suka dialog, anti kritik dan cenderung merasa benar sendiri (truth
claim).
|
|


|
Filsafat
|
Ilmu Kalam
|
Lebih
menekankan dimensi keberagaman yang paling dalam-esoteris dan transendental.
|
Seringkali
menekankan dimensi lahiriyah eksoteris dan final konkret.
|
Lebih menekankan ketenangan
ke dalam jiwa karena mendapat kepuasan pemikiran.
|
Lebih menekankan
keramaian (syi‘ar) yang bersifat
ekspressif-keluar.
|
Lebih
menggarisbawahi comprhension
(pemahaman akal).
|
Lebih menekankan transmission (pemindahan, pewarisan
atau yang biasa disebut naql).
|
Lebih bercorak prophetic philosophy
|
Lebih bercorak priestly religion (keulamaan).
|
Lebih menekankan
dimensi being religious.
|
Lebih menekankan
dimensi having a religion.
|
|

F. Rasionalitas dalam Beragama

|