KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur Alhamdulillah
kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih dan Penyayang, Maha Pengampun dan Maha
Penerima Taubat bagi hamba-hamba-Nya yang mau bertaubat dan mohon ampunan-Nya.
Berkat rahmat dan
Hidayah-Nya serta Inayah-Nya pulalah penyusunan
buku Metodologi Studi Islam ini dapat diselesaikan dengan baik serta dibaca dan
ditela’ah oleh para pemikir, pemerhati, pengembang dan pelaksana pendidikan
Islam.
Kajian dalam buku ini difokuskan pada aspek pengakuan tentang
pluralismenya berada pada tataran sosial, yakni bahwa secara sosiologis kita
memiliki keimanan dan keyakinan masing-masing. Persoalan kebenaran adalah
persoalan dalam wilayah masing-masing agama sehingga diperoleh pemahaman
yang komprehensif tentang esensi
beragama dan keberagaman dalam masyarakat plural. Pluralisme menuntut suatu pendekatan yang serius terhadap upaya memahami
pihak lain dan kerja sama yang membangun kebaikan semua. Semua manusia harus
menikmati hak-hak dan kesempatan-kesempatan yang sama, dan seharusnya memenuhi
kewajiban-kewajiban yang sama sebagai warga dunia dan warga Negara
Sejak mula kelahiran manusia sudah menghadirkan baku bantah. Bahkan baku
bantah itu antara Tuhan Pencipta dengan iblis, karena itu tidak
mengherankan jika kita hasil budidaya
manusia sendiri yang dinamakan ilmu pengetahuan menimbulkan baku bantah.,
tentulah hal ini terjadi antara manusia dengan manusia ( sekurang-kurangnya
yang sama-sama menggeluti ilmu pengetahuan Islam terdiri dari dua elemen yaitu aqidah dan syari’ah lalu mendekatinya
dengan metode filosofis doktriner, berbeda dengan metodologi yang dipergunakan
ulama sebelumnya yang menyatakan bahwa
Islam terdiri dari aqidah dan muammalah,
sedangkan muammalah terbagi menjadi dua
yaitu mammalah yang berhubungan dengan tuhan dan muammalah yang
berhubungan dengan manusia mendekatinya dengan metode doktriner saja. Secara teoritis Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya di wahyukan tuhan
kepada manusia melalui Muhammad sebagai rasul. Islam pada hakikatnya membawa
ajaran yang bukan hanya mengenai satu segi, tetapi mengenai berbagai segi dari
kehidupan manusia. Pembelajaran ilmu agama Islam berusaha mendudukkan Islam sebagai objek
studi yang perlu dikaji dan dianalisis secara
analisis kritis-rasional, objektif, historis-empiris dan sosiologis.
Mengkaji Islam melalui nalar dan historis empiris terhadap nilai-nilai agama
Islam. Objek ilmiah studi Islam diistilahkan dengan “Islam pada tiga tingkatan
yaitu Islam sebagai wahyu, Islam sebagai pemahaman atau pemikiran dan Islam
sebagai pengamalan dalam masyarakat
Sangat disadari dan tidak menutup
kemungkinan didalam penyusunan buku
Metodologi Studi Islam: Reorientasi
Pembaruan Islam ini masih terdapat kekurangan-kekurangan maupun
kesalahan-kesalahan, untuk itu diharapkan
kritik dan saran yang konstruktif
demi penyempurnaan dalam penyusunan
selanjutnya.
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih
kepada Tim dan semua pihak yang telah membantu atas terbitnya buku
Metodologi Studi Islam: Reorientasi Pembaruan Islam ini, dan semoga bermanfaat
bagi kita semua. Amin.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Metro,
September 2014
Penulis
1 komentar:
oke
Posting Komentar